Berikut Penjelasan Virus Kucing

Virus Kucing
Artikel akali ini ialah Virus Kucing, Dibawah ini akan dijelaskan secara detail sebaiknya baca sampai selesai, Berikut ulasan Virus Kucing:

Kamu memelihara kucing di rumah?
Pernah, ngga sih kucing kamu tiba-tiba demam, bersin, atau terlihat sakit?
Bisa jadi kucing kamu terkena virus kucing. Nah, makannya kamu sebagai pemilik kucing harus tau nih, virus-virus yang sering terjadi pada kucing.
Kamu harus kenali, faktor, gejala, hingga cara menyembuhkannya, penasaran? Yuk simak pembahasan lengkapnya berikut ini.

Daftar isi
1. Feline Panleukopenia Virus (FPV)
2. Feline Immunodeficiency Virus (FIV)
3. Feline Rhinotracheitis
4. Feline Calicivirus (FCV)
5. Feline Leukemia (FELV)
1. Feline Panleukopenia Virus (FPV)
Virus FPV merupakan virus yang dapat tersebar melalui muntahan, sekresi, feses, terbawa dari sepatu atau di pakaian, dan lainnya.
Virus FPV adalah virus yang paling mematikan dibuktikan melalui angka yang tinggi untuk kematian kucing yang terkena penyakit ini.
Pada kucing yang dewasa, penyakit yang disebabkan oleh virus ini ditunjukkan dengan gejala seperti:
Lemah
Demam
Kucing tidak ingin makan seperti biasanya.
Setelah 1 sampai 2 hari kucing tersebut demam, kucing akan diare dan muntah serta disertai dengan darah.
Jika penyakit ini dialami oleh anak kucing, penyakit ini bisa jadi menyebabkan kematian yang mendadak tanpa menunjukkan gejala sebelumnya.

2. Feline Immunodeficiency Virus (FIV)
FIV atau yang lebih dikenal sebagai Feline AIDS merupakan virus yang membahayakan yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh pada kucing, yang kemudian akan berpotensi memuntuk kucing tersebut terkenal infeksi fatal yang lain.
Umumnya, gejala yang terlihat seperti:
Kucing mengalami kelelahan
Demam
Penurunan bobot badan kucing
Infeksi pada saluran pernapasan dan kulit kucing.
Tanda kucing tertular FIV lainnya yaitu kucing mengalami diare, muntah, infeksi di bagian mulut, bulu kucing yang rontok.
Penyebab penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan dari kucing yang satu ke kucing lainnya melalui air liur, darah, dan luka gigitan dalam.
Pada kejadian yang jarang terjadi, virus ini ditularkan dari induk kucing ke anak-anak kucing.
Virus FIV ini tidak dapat disembuhkan, kucing perlu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter binatang setiap enam bulan sekali, hal ini sangat penting.
Pada saat kontrol, dokter binatang akan mengukur kekebalan sistem tubuh kucing dan mungkin dokter binatang juga akan merekomendasikan obat antivirus, suplemen, dan perubahan pola makan untuk kucing.

3. Feline Rhinotracheitis
Penyakit Feline Rhinotraceheitis disebabkan oleh virus herpes yang bisa mengakibatkan masalah pada saluran napas kucing bagian atas.
Kucing yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah dan induk kucing yang sedang hamil memiliki risiko yang tinggi untuk tertular penyakit ini.
Gejala dari penyakit ini diantaranya:
Kucing akan mengalami bersin yang tidak terkontrol
Hidung kucing akan mengeluarkan lendir berwarna hijau atau bening
Kucing tidak dapat mencium bau
Radang mata
Mata kucing selalu mengeluarkan kotoran
Demam
Kucing lebih sering memejamkan mata
Kegugura
Lemas
Demam
Gejala yang terjadi tersebut bisa membaik dalam waktu 7 sampai 10 hari dan kesembuhan kucing akan sangat bergantung dengan kekebalan tubuh kucing.
Jika kucing peliharaanmu terkena penyakit ini berikan makanan dengan nutrisi yang baik dan cairan supaya tubuh kucing tetap terjaga.

4. Feline Calicivirus (FCV)
FCV merupakan virus yang menyebabkan sejumlah infeksi pada saluran pernapasan atas, mata, dan mulut pada kucing.
Setidaknya ada 40 jenis virus yang telah terdeteksi, virus-virus tersebut memiliki tingkat keparahan yang berbeda.
Gejala yang paling umum terjadi yaitu :
Hidung kucing tersumbat
Bersin
Bisul pada gusi, bibir, lidah.
Air liur yang keluar berlebihan tidak seperti biasanya.
Kelelahan
Demam
Pembengkakan pada kelenjar getah bening.
FCV ini sangat menular dan ditularkan dari kucing yang terinfeksi virus ke kucing lainnya melalui sekresi tubuh. Virus juga dapat menyebar melalui feses dan urin.
Virus ini bisa terdapat pada mainan, tempat tidur, dan tempat makan kucing. Bahkan apajika manusia menyentuh benda yang terdapat virus, manusia juga bisa menyebarkan virus tersebut ke kucing yang sehat.
Kamu perlu memeriksakan kucing peliharaanmu ke dokter binatang.

5. Feline Leukemia (FELV)
FELV merupakan virus darah yang pada awalnya sering disalah artikan sebagai kanker, karena penyakit ini menyerang sumsum tulang.
Gejala yang sering terjadi diantaranya:
Penurunan bobot kucing yang terjadi secara konsisten
Diare parah
Pembesaran kelenjaran getah bening
Kejang-kejang.
Tetapi gejala ini mungkin tidak akan terlihat sampai berapa bulan atau tahun sesudah kucing mengalami infeksi awal.
Penyakit leukemia ini sangat menular dan faktornya penyakit ini dapat ditularkan dari kucing yang mengalami infeksi ke kucing lainnya melalui sekresi tubuh, seperti dahak, urin, air liur, dan feses.
Anak kucing yang lahir dari induk kucing yang terinfeksi virus ini memiliki kemungkinan yang besar untuk tertular penyakit ini, terutama pada saat menyusui.
Leukemia pada kucing adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan, sehingga yang dapat dilakukan adalah memuntuk kucing senyaman mungkin.
Beberapa dokter binatang akan berusaha dan mencoba metipskan obat yang digunakan sebagai usaha untuk memperpanjang usia kucing, meskipun sebenarnya efektivitas dari obat ini masih belum bisa disimpulkan.
Ternyata, penyakit yang disebabkan oleh virus pada kucing adalah penyakit yang banyaknya berbahaya dan beberapa tidak bisa disembuhkan.
Penting bagi pemilik kucing untuk selalu memeriksakan kucing ke dokter binatang untuk pemeriksaan rutin, sehingga pemilik kucing akan selalu mengetahui kondisi kucing peliharaan.


Kamu sudah diakhir postingan Virus Kucing, Terimakasih telah membaca sampai selesai, Silahkan share ke medsos kamu ya agar bermanfaat untuk orang banyak.

Comments

Popular posts from this blog

Berikut Penjelasan Kucing Keracunan

Berikut Cara Merawat Kucing Yang Baik Agar Tetap Sehat dan Terjaga Serta Penjelasannya

Berikut Penjelasan Penyakit Kulit pada Kucing